Sebut saja mas Edi. Ia baru saja melangsungkan resepsi pernikahannya. Karna dai termasuk wong ndeso yang tidak pernah tau tentang dunia kaum hawa, disaat malam petama, ketika pemanasan dengan sang istri, dia merasa gugup sekali, salah tingkah dan kikuk. Akibatnya ia mengalami enjakulasi dini.
Namun gara-gara setiap kali bersetubuh, ia tida bisa menghilangkan rasa gugupnya di depan sang istri, makanya ia selalu enjakulasi dini. Bahkan ketika periksa kedokter, hasilnya ia terjangkit enjakulasi dini.
Pertanyaan :
Apakah enjakulasi dini termasuk aib atau merusak nikah ?
Yang menyababkan sang istri boleh mefask nikah (merusak/melepas) akad nikah ?
Jawaban :
Tidak termasuk aib/cacat nikah,sehingga istri tidak berhak menfask atau merusak nikah.
Dalil :
تحفة المحتاج في شرح المنهاج - (ج 30 / ص 477)
وَخَرَجَ بِهَذِهِ الْخَمْسَةِ غَيْرُهَا كَالْعِذْيَوْطِ بِكَسْرِ أَوَّلِهِ الْمُهْمَلِ وَسُكُونِ ثَانِيهِ الْمُعْجَمِ وَفَتْحِ التَّحْتِيَّةِ وَضَمِّهَا وَيُقَالُ عَذْوَطَ كَعَتْوَرِ ، وَهُوَ فِيهِمَا مَنْ يُحْدِثُ عِنْدَ الْجِمَاعِ وَفِيهِ مَنْ يُنْزِلُ قَبْلَ الْإِيلَاجِ فَلَا خِيَارَ بِهِ مُطْلَقًا عَلَى الْمُعْتَمَدِ وَسُكُوتُهُمَا فِي مَوْضِعٍ عَلَى أَنَّ الْمَرَضَ الْمَأْيُوسَ مِنْ زَوَالِهِ وَلَا يُمْكِنُ مَعَهُ الْجِمَاعُ فِي مَعْنَى الْعُنَّةِ وَإِنَّمَا هُوَ لِكَوْنِ ذَلِكَ مِنْ طُرُقِ الْعُنَّةِ فَلَيْسَ قِسْمًا خَارِجًا عَنْهَا وَنَقَلَهُمَا عَنْ الْمَاوَرْدِيِّ أَنَّ الْمُسْتَأْجَرَةَ الْعَيْنِ كَذَلِكَ ضَعِيفٌ لَكِنْ لَا نَفَقَةَ لَهَا سَيَأْتِي الْفَسْخُ بِالرِّقِّ وَالْإِعْسَارِ
0 komentar:
Posting Komentar